Jumat, 13 Januari 2017

makalah kebudayaan papua

MAKALAH KEBUDAYAAN PAPUA

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH ETNOGRAPI PAPUA














DISUSUN OLEH :
NAMA: KHARIS MAULANA
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
NPM : 201584204010


UNIVERSITAS MUSAMUS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

TAHUN 2016/2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebudayaan Papua” ini dengan tepat waktu. Selama proses penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan yang sangat berarti bagi kami
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai bukti-bukti peninggalan zaman prasejarah di Indonesia terutama mengenai alat-alat serpih dan tulang. Tentunya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, penulis sangat menerima dengan senang hati apabila ada kritik atau saran demi kesempurnaannya makalah ini.



Merauke Oktober  2016



 penulis








BAB I
PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, masyarakat serta suku yang berbeda. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan suku, masyarakat, ras, agama yang membentang seluas arcipelago Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Merupakan sebuah kesalah besar apabila kita sebagai masyarakat Indonesia, hanya acuh dan tidak mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang beragam yang tersapat di Indonesia.
Penulis memilih kebudayaan masyarakat Papua, karena Propinsi Papua di Indonesia merupakan sebuah propinsi yang unik. Propinsi yang sering kali dianggap sebelah mata oleh orang-orang karena anggapan mereka masyarakat papua masih primitif. Namu di balik anggapan primitif itu, masyaratakat papua merupakan salah satu masyarakat yang masih memegang teguh budayanya, budaya asli Indonesia yang belum tercemar oleh pengaruh dari negara-negara barat.


B.  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian budaya?
2.      Apa saja ragam budaya yang ada di papua?
3.      Bagaimana kebudayaan suku marind melaksanakan upacara wajip ?



C.  Tujuan Pembuatan Makalah

1.      Memenuhi tugas matakuliah etnografi papua
2.      Untuk mengetahui kebudayaan papua
3.      Untuk mengetahui bagaiman pesta adat wajip suku marid kimam digelar
























DAFTAR ISI





BAB II
PEMBAHASAN



A.   Pengertian budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhqayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Papua negeri yang elok di timur indonesia, papua di tinggali banyak suku, dan setiap suku di papua mempunyai adat istiadat yang berbeda.
kebudayaan papua masih kebudayaan murni karena dalam kesehariannya masih menggunakan peralatan dari batu dan masih bercocok tanam secara tradisional dan berpindah pindah.
selain adat istiadat tarian papua pun banyak ragam dan macamnya semuanya mencerminkan suku yang ada di papua, umumnya tarian papua sangat dinamis dan mencerminkan kegembiraan.
pakain adatnya pun sangat eksotis dengan hiasan di kepala yang mencerminkan  budaya papua.
bukan hanya budayanya papua juga menyimpan wisata yang luar biasa dari salju abadinya di pegunungan jaya wijaya sampai pantai pantainya yang indah dan masih asli dan alami. jadi kalau ke indonesia jangan lupa berkunjung juga ke papua tanah yang elak bagaikan surga , tanah yang terberkati.







B.   Ragam budaya Papua barat

Adat istiadat papua barat Mengacu pada perbedaan tofografi dan adat istiadat, penduduk Papua dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, masing-masing

1.      Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum rumah di atas tiang (rumah panggung) dengan mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan);
2.      Mengacu pada perbedaan tofografi dan adat istiadat, penduduk Papua dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, masing-masing:
3.      . Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian berkebun dan berternak secara sederhana

1.      Rumah adat
ebenarnya rumah adat provinsi Papua Barat yang asli berasal daru suku Arfak, bernama Mod Aki Aksa (Lgkojei) yang berarti Rumah Kaki Seribu. Rumah adat yang asli atapnya terbuat dari daun jerami atau daun sagu dan kayu sebagai tiangnya. Tiang-tiang yang dibuat ada yang pendek dan ada yang tinggi, tiang tersebut berguna untuk melindungi diri dari musuh dan ancaman orang yang berniat jahat atau ilmu hitam.









2.      Pakaian Adat Papua Barat
Pakaian adat di wilayah Papua Barat bernama pakaian adat Serui. Tidak jauh berbeda dengan pakaian adat yang ada di Papua, bentuk pakaiannya hampir sama baik pria dan wanita. Model penutup badan bagian bawah serta bajunya sama. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan bentuk yang sama. Hiasan didada dan kepala juga mereka kenakan  berupa kalung, gelang, hiasan burung cendrawasih pada bagian kepala daln lain sebagainya.  Merupakan ciptaan baru yang tergambar pada bentuk pakaiannya. Perlengkapan yang dikenakan pria pada saat pernikahan biasanya pengantin pria memegang perisai seperti panah atau tombah agar berkesan adat Papua.

3.      Tari daerah Papua Barat

a.       Tari Perang merupakan tari yang melambangkan kegagahan dan kepahlawanan masyarakat Papua.
b.      Tari Suanggi merupakan tari yang mengisahkan seorang istri yang mati akibat korban angi-angi (jejadian).
4.      Senjata Tradisional: Pisau Belati yang terbuat dari tulang kaki burung, Panah dan Busur. Senjata ini digunakan untuk berperang atau berburu.
5.      Suku: Suku Arfak, Suku Asmat, Suku Dani, Suku Mey dan Suku Sentan
6.      Lagu Daerah: Yamko Rambe Yamko, Apuse.






C.   Kebudayaan Papua secara  umum

1.      Awanzo BlogsPakaian Tradisional
Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat suku pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam membalut tubuhnya

2.      Rumah Adat
Rumah adat Papua memiliki nama Rumah Honai, dimana bahan yang diguanakan untuk membuat rumah Honai yaitu dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.

3.      Senjata Tradisional
Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh. Seperti pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi pinggiran belati tersebut. Namun ada senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah serta lembing yang digunakan untuk berburu.




4.       Budaya Tari-Tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo). Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesempatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani.

dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah maju. para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya. mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat orang Papua.



5.       Budaya Perkawinan
Perkawinan merupakan kebutuhan yang paling mendesak bagi semua orang. dengan demikian masyarakat Papua baik yang di daerah pantai maupun daerah pegunungan menetapkan peraturan itu dalam peraturan adat yang intinya agar masyarakat tidak melanggar dan tidak terjadi berbagai keributan yang tidak diinginkan. dalam pertukaran perkawinan yang di tetapkan orangtua dari pihak laki-laki berhak membayar mas kawin seebagai tanda pembelian terhadap perempuan atau wanita
6.      Bahasa
Orang Papua secara umum dibagi kedalam dua kelompok besar menurut pembagian bahasa yang digunakan. Kedua bahasa adalah bahasa Austronesia dan  bahasa  Non Austronesia. Adapun bahasa-bahasa yang masuk dalam kelompok Austronesia disebut dengan nama bahasa-bahasa Papua. Dua bahasa ini merupakan bahasa induk yang kedalamnya tergolong bahasa-bahasa lokal yang kurang lebih 250 buah bahasa (Silzer, 1986; Penelitian Program Bahasa, Uncen, 2001) .


7.  Alat Musik

Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. Alat musik Tifa terbuat dari kayu yang mana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung salah satu kayu tersebut ditutup dengan mengunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang berfungsi agar alat musik Tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus

8.  Makanan Khas
Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal dengan nama papeda. Masyarakat papua biasanya menyantap papeda bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan di bumbui kunyit dan jeruk nipis. 



9.      Kerajinan Tangan
Masyarakat papua biasanya membuat kerajinan tangan yang di buat dari bahan-bahan yang tersedia dialam. Seperti kerajinan tas yang bernama Noken. Kerajinan ini di buat dari kulit kayu yang di anyam, dan warna yang diguanakan berasal dari pewarna alami akar tumbuhan dan buah-buahan. Noken ini biasa di gunakan dan di bawah dengan menyangkutkan noken di atas kepala.


10.  Sistem Mata Pencarian        
     Sistem  mata pencaharian di papua ini amat beragam, sesuai dengan dimana masyarakat itu  tinggal.
·         a. Penduduk pesisir pantai
Penduduk ini mata pencaharian utama sebagai Nelayan disamping berkebun dan meramu sagu yang disesuaikan dengan lingkungan pemukiman itu. Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka.



·         b.  Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu dihuta disekeliling lingkungannya. Mereka senang mengembara dalam kelompok kecil. Mereka ada yang mendiami tanah kering dan ada yang mendiami rawa dan payau serta sepanjang aliran sungai.
·        c.  Penduduk pegunungan yang mendiami lembah
Mereka bercocok tanam, dan memelihara babi sebagai ternak utama, kadang kala mereka berburu dan memetik hasil dari hutan

1.      Bagaimana mayarakat adat marind suku kimam dalam melestarikan pesta budaaya dalam setiap tahunya ?
2.      Apa saja yang disajikan guna melengkapi  adat tsb ?
3.      Apa kegunan tanaman wati dlm pesta adat tsb ?
4.      Bagaimana pakaian adat yg digunakan ?
5.      Bagaimana pelaksanaa upacaya adat tsb ?

D.               Kebudayaa masyarakat marind suku kimam


 Diera modernisasi ini tak jarang kebudayaan – kebudayaan disuatu daerah masih gencar dipertontonkan  dimuka publik .Hal ini tak lain karena minimnya kesadaran masyarakat akan warisa leluhur tersebut ,minat anak mudapun memudar seiring kemajuan zaman.
Beda halnya dengan masyarakat papua yang masih kental akan  kebudayaan mereka .ada ratusan warisan budaya papua yang perlu mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah agar tetap lestari.
Peseta adat wajip masyarakat marind suku papua
Banyak sekali kebudayaa masyarakat yang ada di papua khususnya di merauke .salah satunya yaitu pesta adat yang digelar khusus untuk memperingati orang yang meninggal .orang-orang marind merauke menyebut pesta adat ini dengan nama “wajip”.
Pesta adat ini diperingati satu tahun sekali .tata cara pelaksanaanya dimulai dari persiapan yang memakan waktu kurang lebih setengah bulan .hal yang pertama dilakukan ketika ada keluarga yang berduka maka jika ingin mengelar peseta adat wajip yaitu dengan mengundang sanak sodara jauh yang ada di desa lain dan biasanya ada 3-4 keluarga yang di undang untuk hadir dalam kegiatan peseta adat tersebut.undangan diantar langsung oleh keluarga yang tengah berduka dengan membawa tunas kelapa sebagai simbolik.upacara wajip lazimnya di adakan pada saat hari ke-3,7,40 dan ke-100 setelah meninggalnya seseorang dan di gelar satu malam penuh .
Ketika hari tiba dimana upacara adat tersebut dilangsungkan maka tamu undangan berdatangan mengadiri acara tersebut.dalam satu undangan biasanya dihadiri sebanyak 15-20 orang yang terdiri dari anak anak sampai orang dewasa.tamu undangan langsung menari di tempat yang telah disediakan sebagai jamuannya tamu undangan diberi tanaman tebu.

Tarian dimaksudkan sebagai penghibur bagi keluarga yang tengah berduka agar sejenak melupakan kesedihan atas salah satu anggota keluarga yang telah tiada.tarian berlangsung kurang lebih 30 sampai 60 menit lamanya.
Sementara pakaian yang dikenakan  baik laki-laki maupun perempuan  sama halnya dengan pakaian adat papua pada umumnya.namun satu hal yang berbeda dalam upacara adat disini alat music yang digunakan sedikit berbeda .mereka menamaknnya dengan sebutan KANDARA yaitu sejenis alat music tifa namun ukurannya lebih kecil dari pada tifa .alat music kandara terdiri dari berbagai macam ukiran yang menghiasinya salah satunya yaitu ukiran bergelombang yang melambangkan binatang kuskus.
Adapun umbi-umbian sebagai hasil alam suku marid yang terdiri dari : ubi kayu,ubi jalar dan pisang dalam hal ini sebagai pelengkap upacara tersebut .umbi-umbian ini disediakan khusus bagi tamu undangan ketika mereka pulang nanti namun uniknya umbi-umbian ini dalam bentuk yang masih mentah yang masih memmerlukanpengolah lagi.
Pesta adat ini takan lengkap tanpa kehadiran “wati”yang sudah siap konsumsi .wati ini awalnya sejenis tanaman yang mereka olah menjadi sebuah minuman yang memabokan .minuman ini tak terlewatkan setiap ada upacara adat tersebut minuman ini juga khusus bagi tamu jamuan.
Pesta adat wajib akan berlangung semalaman penuh .kemudian di pagi harinya akan ada kegiatan sebagai acara penutupan peseta wajip yaitu penusukan daun telinga bagi anak perempuan yang masih balita . penusukan dilakukan secara langsung dengan menggunakan daun dalam hal ini  hnaya keluaragalah yang berhak melaksanakan kegiatan tersebut dengan dilaksankanya penusukan pada daun telingga tersebut maka pesta adat wajip itu akhirnya usai.

BAB III
PENUTUP

A.   PENUTUP

Pula papua memiliki ragam budaya yang unik yang patut digali dan dilestarikan .budaya dan kesenian ini sangat berbeda sesuai dengan jenis tempat tingglanya .umumnya orang papua mendiami 3 daerah yaitu daerah pegunungan ,daerah pantai dan dataran rendahhal inilah yang menyebabkan terlahirnya ragam budaya yang berbeda .
Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih lestari di kabupaten merauke adalah budaya wajip yaitu upacara adat untuk memperingati orang yang sudah meninggal.upacara ini melibatkan beberapa komponen masyarakat yang cukup banyak dan upacara ini dilaksanakan satu hari penuh dan ditutup dengan penusukan daun telingga anak perempuan yang masih balita.

B.   Saran

Saran yang ingin  penulis sampaikan adalah keterlibatan pihak pemerintah setempat dalam hal ikut andil dalam upaya pelestarian budaya yang ada di papua agar warisan budaya nenek moyang tidak punah karena kurangnya kepedulian dari berbagai pihak.


DAFTA PUSTAKA


Ø  Koentjaraningrat.2004. manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.


LAMPIRAN
GAMBAR 1
Tarian yang digelar oleh para tamu undangan

GAMBAR 2
umbi-umbian sebagai pelengkap pesta adat wajip

4 komentar:

  1. mantap terimakasaih ini sangat membantu tugas saya makasih min

    BalasHapus
  2. Is it Legitimate or a Scam? | ChoicesCasino
    Casino website review 2021 - Find out everything you need to know about online casino. Find out which games it's best to septcasino play in kadangpintar your browser and choegocasino get

    BalasHapus
  3. Slot Machine Software - JTGHub
    Slot Machine Software - 성남 출장마사지 JTGHub. 서산 출장샵 Slot 통영 출장마사지 Machine Software JTG Casino Software and Gaming Software Software is 원주 출장마사지 licensed by the United Kingdom Gambling 이천 출장마사지 Commission

    BalasHapus